
Dalam era digital saat ini, User Interface (UI) dan User Experience (UX) menjadi elemen penting dalam pengembangan produk digital seperti aplikasi dan website. Meskipun sering dianggap sama, UI dan UX memiliki fokus yang berbeda namun saling berkaitan erat.
User Interface (UI) mengacu pada tampilan visual dari suatu produk—termasuk layout, warna, ikon, dan tipografi. Tujuannya adalah menciptakan antarmuka yang estetis dan mudah digunakan. Sebagai contoh, UI designer bertanggung jawab merancang tombol “Daftar Sekarang” agar mencolok dan mudah ditemukan pengguna.
Sementara itu, User Experience (UX) berkaitan dengan keseluruhan pengalaman pengguna saat menggunakan produk tersebut. Seorang UX designer akan memastikan bahwa alur penggunaan, dari awal hingga akhir, berjalan lancar dan menyenangkan. Menurut Don Norman, penulis buku The Design of Everyday Things, UX adalah “segala aspek interaksi pengguna dengan perusahaan, layanannya, dan produknya.”
Contoh Penerapan UI/UX Design
Misalnya, sebuah aplikasi pemesanan makanan:
UI Design akan menentukan tampilan beranda, posisi ikon menu, hingga jenis font pada daftar makanan.
UX Design akan memikirkan bagaimana pengguna dapat memesan makanan dalam tiga langkah mudah: pilih makanan, atur alamat, lalu bayar.
Dengan kombinasi UI yang menarik dan UX yang efisien, pengguna merasa nyaman dan akan kembali menggunakan aplikasi tersebut.
Mengapa UI/UX Penting?
Desain UI/UX yang baik dapat meningkatkan kepuasan pengguna, memperkuat brand, dan bahkan meningkatkan konversi penjualan. Sebuah studi oleh Forrester Research menyebutkan bahwa setiap dolar yang diinvestasikan dalam UX menghasilkan return hingga 100 dolar, menjadikan UI/UX bukan sekadar desain, tetapi investasi strategis.
Kesimpulan
UI/UX design bukan hanya soal keindahan visual, tetapi juga tentang bagaimana pengguna merasa saat menggunakan produk. Memahami dan menerapkan prinsip UI/UX secara tepat akan menghasilkan produk digital yang tidak hanya menarik, tapi juga fungsional dan menyenangkan.